2 Juli 2015

Akuntansi Internasional

AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global”






 NAMA              :        SANI HANDRIANI
 NPM                 :        26211594
 KELAS              :        4EB03





JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK





KOMPETISI GLOBAL
            Faktor yang turut menyumbangkan makin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Kompetisi global ini merupakan bentuk kompetisi tingkat dunia dimana setiap negara berhak untuk ikut bersaing tanpa dibatasi oleh wilayah. Sebagian masyarakat memandang bahwa kompetisi global ini sebagai suatu hal positif yang akan berdampak baik bagi kesejahteraan mereka akan tetapi sebagian lainnya menganggap persaingan global ini justru merupakan strategi para penguasa dunia untuk dapat  menguasai perekonomian global.
Kaitannya dengan globalisasi karena globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia. Dengan demikian, kompetisi global di era globalisasi ini membuat negara-negara yang kuat dan kaya pasti akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara berkembang dan tertinggal makin tidak berdaya karena tidak mampu berkompetisi secara global.
Kompetisi global dengan perdagangan bebas memiliki kaitan yang sangat erat, karena perdagangan antar individual dan perusahaan-perusahaan yang berada dinegara berbeda sudah tidak memiliki batasan untuk berinteraksi, dengan demikian semakin luasnya kompetisi perdagangan antar negara (secara global).
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS NEGARA
            Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industri, berita mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan.
            Sebagai contoh, penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada faktor-faktor berbasis harga seperti rasio harga atas laba (P/E). Pendekatan di sini adalah untuk menurunkan rata-rata faktor P/E untuk perusahaan yang sebanding dalam industri dan menerapkan faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga penawaran yang memadai. Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba – earnings) dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang diukur bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
            Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan. Dengan demikian, jika perusahaan A di negara A diperbolehkan untuk menempatkan goodwill yang dibeli langsung sebagai cadangan, sedangkan perusahaan B di negara B harus mengamortisasikan goodwill yang dibeli ke dalam laba, maka perusahaan A mungkin akan memperoleh keunggulan penawaran bila dibandingkan perusahaan B ketika sedang mencoba mengakuisisi suatu target perusahaan. Perusahaan A dapat menawarkan harga pembelian yang lebih tinggi, hal ini karena perusahaan A tidak mengurangi pendapatannya dari kelebihan premium yang dibayarkan.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
            Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Data statistik memperlihatkan bahwa dalam arus modal lintas batas negara telah melonjak naik menjadi lebih dari dua puluh kali lipat sejak tahun 1990. Sementara itu, nilai penawaran sekuritas internasional telah melonjak lebih dari empat kali lipat dalam periode yang sama dan saat ini telah melampaui nilai lebih dari 1,5 triliun dollar. Penawaran internasional yang berkenaan dengan obligasi (surat utang), pinjaman modal perusahaan dan prasarana utang lainnya, semua ini telah melonjak naik secara dramatis sejak tahun 1990. Bank investasi Russel, Greenwich Associates, Morgan Stanley, Merrill Lynch, dan Grail Partners, semuanya telah memperkirakan bahwa investasi perlindungan dana retail secara mendunia akan mengalami kenaikan hingga 2,5 triliun dolar pada tahun 2010. Seluruh kenaikan ini mewakili sekitar 14,3% dari tingkat perkembangan tahunan gabungan sejak tahun 2005.
            Dengan demikian terintregasinya pasar keuangan, kita juga menyaksikan adanya peningkatan dalam jumlah perusahaan yang terdaftar pada berbagai bursa efek diseluruh dunia. Federasi Bursa Efek Dunia (World Federation of Exchanges) melaporkan bahwa meskipun jumlah perusahaan domestik yang terdaftar di beberapa tempat meningkat dan ditempat lain justru menurun dalam paruh pertama dekade ini, namun demikian tingkat rata-rata volume perdagangan tahunan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar telah melonjak secara signifikan. Hal ini pada dasarnya disebabkan oleh adanya merger dan akuisisi yang telah ikut berperan dalam merampingkan beberapa entitas perusahaan yang terdaftar.
            Beberapa dari peningkatan yang paling mengesankan terjadi justru dipasar-pasar keuangan yang sedang berkembang. Transaksi yang terjadi di bursa saham negara-negara yang secara ekonomi sedang berkembang secara umum melampaui performa transaksi di negara-negara industri yang telah maju. Sebagai akibatnya, anggapan umum yang lebih menyarankan para investor untuk berinvestasi di negaranya masing-masing telah makin ditinggalkan, dan kini para penanam modal dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari berbagai peluang investasi yang paling menarik dimana pun ia berada.
            Tiga wilayah dengan pasar modal terbesar adalah wilayah benua Amerika, Asia-Pasifik, dan Eropa, termasuk juga di dalamnya Afrika dan Timur Tengah. Sejak peristiwa tragis 9/11, pasar modal di seluruh tiga wilayah tersebut telah berkembang secara signifikan. Dalam konteks kapitalisasi pasar modal domestik, wilayah Amerika telah mengalami peningkatan tahunan keseluruhan dengan kisaran 13 persen, melonjak dari 11.931 triliun dolar ditahun 2002 hingga 19.458 triliun dolar pada 2005; Eropa 17,2 prsen, meningkat dari $6.465 triliun hingga $12.206 triliun; dan Asia-Pasifik meroket 20 persen, naik dari $4.437 triliun hingga $9.310 triliun.
·      Amerika
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat ini, baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham asing (di luar Bursa Efek London – LSE), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Relatif pentingnya Amerika dalam pasar ekuitas global juga meningkat. Kapitalisasi pasar di Amerika dalam persentase terhadap total global berada pada posisi 47,5 persen pada awal tahun 2006.
Namun di Amerika sekalipun, kuatnya tuntutan kompetisi global juga makin dirasakan. Komite Pengaturan Pasar Modal yang anggota-anggotanya ditunjuk langsung oleh SEC dan juga berkoordinasi dengan Dewan Keuangan Federal Pemerintah dan Departemen Keuangan Amerika Serikat, telah menetapkan bahwa Amerika Serikat akan kehilangan pengaruhnya dalam pasar modal dunia kecuali jika Amerika merampingkan berbagai ketetapan peraturan pemodalannya, yang oleh pasar dirasa terlalu memberatkan.
·      Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa Kontinental adalah  perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciripasar ekuitas London dan Amerika Utara. Privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non-institusional (non-lembaga), yang hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa.
Pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun, sebagai satu contoh, telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi. Juga banyak dan lebih banyak lagi investor asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam persentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan. Lagi pula, kelahiran mata uang Euro telah memicu timbulnya merger lintas batas, yang diperkirakan akan terus berlanjut.
Persaingan terus-menerus diantara bursa efek Eropa ikut berperan dalam membangun kultur pasar modal. Selama kurun 1990, pasar modal di benua Eropa telah menjadi makin terarahkan pada kepentingan para investor untuk meningkatkan kredibilitas mereka dan untuk menarik minat para investor institutional, dewasa ini makin menuntut keterbukaan pasar dalam segala segi dan makin menuntut peningkatan tata kelola perusahaan. Sebagai tambahan, perkembangan pasar modal telah menjadi hal yang begitu penting bagi pemerintahan nasional dan juga bagi mereka yang mengatur regulasi pasar, yang semuanya bersaing demi mendapatkan pengakuan dan nama baiknya. Banyak dari para regulator sekuritas dan bursa efek di Eropa yang telah menerapkan tata peraturan pasar yang lebih ketat dan saat ini justru makin memperkokoh upaya penegakan tata peraturan tersebut.  

·      Asia
Hingga akhir-akhir ini, banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal.
Namun demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan dengan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa. Hal ini menunjukan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia. Demikian juga, pemerintah dan bursa efek di Asia berada dibawah tekanan untuk memperbaiki kualitas dan kredibilitas pasar untuk menarik para investor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya beberapa pasar Asia-Pasifik (seperti Cina, India, Korea, Taiwan, dan Hongkong) telah tumbuh dengan cepat dan mengalami volume perdagangan yang relatif besar terhadap kapitalisasi pasar.

PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS BATAS NEGARA
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas negara tidak merupakan fenomena kesempatan. Bukti menunjukan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan lintas-batas di Eropa untuk memperluas kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya negara-negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan utama.
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Oleh karena pasar modal menjadi makin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Hal yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan. Negara asal, industri dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Lagi pula biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda perlu dipahami.
Derap perubahan yang terjadi dipasar-pasar modal seluruh dunia hingga saat ini tidak menunjukan tanda-tanda akan melambat. Salah satu contoh adalah makin bertambah pentingnya konsolidasi dan kerja sama diantara bursa efek dunia.Dalam suatu kebijakan strategisnya, bursa efek New York baru-baru ini mengakuisisi Euronext yang merupakan gabungan bursa efek hasil merger antara bursa Amsterdam, Brussels, Lisbon, dan Paris. Kebijakan ini menghasilkan terciptanya bursa efek trans-atlantik (lintas atlantik) yang pertama di dunia. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa dalam kurun waktu yang cukup singkat, pasar keuangan dan perdagangan akan didominasi oleh dua atau tiga bursa efek dunia yang beroperasi lintas benua. Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterbukaan perusahaan-perusahaan internasional bagi para investor internasional. Pada saat yang sama, bangkitnya pasar-pasar modal baru, seperti London Alternative Investment Market (AIM), Alternext Prancis, dan Entry Standart Jerman, akan makin memperluas jangkauan perusahaan-perusahaan yang saat ini mampu melepaskan diri dari obligasi atau ikatan-ikatan keuangan dan utang lokal. Seluruh perkembangan ini menghadapkan kita pada situasi yang sangat kompleks bagi regulasi laporan keuangan.
Sumber : Choi, Frederick D.S. International Accounting. Jakarta: Salemba    Empat, 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar